Seputar Peradilan

Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila

Pada Pengadilan Agama Karawang 01 Juni 2019

 Karawang, 01 Juni 2019,     

         Ketua Pengadilan Agama Karawang,  Drs. H. M. Yusuf, SH., MH. memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Gedung Kantor Pengadilan Agama Karawang, hari ini. Ketua PA Karawang yang mengenakan jas biru menjadi inspektur upacara tersebut.

Peringatan Pancasila 201901

           Pantauan di lokasi, Jajaran Hakim PA Karawang mengenakan seragam Jas Biru berdasi , Pejabat Kesekretariatan dan Kepaniteraan mengenakan seragam Jas Biru berdasi Pula, sementara para Pegawai mengenakan seragam PDH Harian, serta untuk Pegawai Honorer juga sama demikian memakai seragam PDH Harian.

        Pada kesempatan ini, Ketua PA Karawang membacakan Pidato Sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP) dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada Tahun 2019 ini, Dalam isi dari Pidato tersebut adalah :

          Pada pagi hari   ini,   Sabtu 1 Juni 2019 kita patut panjatkan   puji   syukur kepada   Tuhan     Yang   Maha   Esa,   karena   kita   dapat   berkumpul     dan mengadakan     upacara   untuk   memperingati     hari   kelahiran     Pancasila. Pancasila   mampu menyatukan   kita semua sebagai   satu bangsa dan   hidup dalam Negara Kesatuan   Republik Indonesia.

          Sebagaimana   yang sudah kita ketahui   semua bahwa kondisi   geografis yang memposisikan     wilayah   Indonesia   sebagai     Negara   kepulauan     makin memperkokoh   konsep dan keyakinan   akan "tanah air Indonesia".   Kesatuan gugusan pulau yang berada   di antara dua Samudra, Pasifik   dan Hindia, serta di antara dua Benua, Asia dan Australia,   meneguhkan     bahwa kita sebagai   bangsa memiliki   ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan. Ada relasi   dan perpaduan   antara   darat dan laut yang saling   menguatkan sebagaimana   dalam konsep wawasan nusantara.   Di wilayah Nusantara tumbuh   flora dan fauna yang beragam.   Keberagaman   secara natural merupakan     karakteristik     dari   keindonesiaan.     Demikian   pula   secara antropologis dan sosiologis   keberagaman ras, etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang. Kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman.

          Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara dan pandangan   hidup bangsa yang digali oleh para "pendiri bangsa" merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna   berhasil merealisasikan     nilai-nilai     Pancasila,     kita   akui     bahwa     eksistensi keindonesiaan   baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.

          Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan.   Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan   yang   inklusif.   Proses internalisasi   sekaligus   pengamalan nilai-nilai   Pancasila   harus dilakukan   dan diperjuangkan     secara terus menerus. Pancasila harus tertanam   dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

          Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas,   toleransi dan gotong   royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas   nasional dalam wadah dan slogan   "Bhinneka   Tunggal Ika".

Dalam   konteks   itulah,   sesuai dengan   pesan Presiden Jokowi   bahwa memperingati   dan merayakan hari kelahiran   Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar Negara sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa. Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan   sejarah, apa yang oleh Bung Karno pernah disebut "JAS MERAH". Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan   komitmen   terhadap   ideologi negara itulah kita memperingati   hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride).

          Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan "Piagam Jakarta" oleh "panitia kecil" tanggal 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Jadi 3 peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus.

          Kedua, dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai "leitstars dinamis", bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia.

          Bapak, Ibu, Saudara sebangsa dan setanah air.

        Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun "Tamansari Kebudayaan" yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua.

        Untuk   itu   diperlukan     kesadaran     dan   pemahaman     untuk     saling menghormati,   saling bekerjasama, bergotong   royong dalam menyelesaikan permasalahayang ada. Kondisi   demikian   dapat berkembang   melalui budaya   politik kewargaan   yang demokratis. Budaya politik yang   dapat menumbuhkan   dan merawat   harapan,   bukan politik   yang menimbulkan ketakutan.   Kita Indonesia, Kita Pancasila     adalah   sosok yang percaya diri, optimis dan penuh   harapan   dalam menatap   masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.

        Melalui   peringatan   hari kelahiran   Pancasila   1 Juni   2019, Pancasila   perlu dijadikan   sebagai   sumber   inspirasi   "politik   harapan"   dalam   kehidupan berbangsa   dan   bernegara.     Kita   semua   harus   terus   menerus   secara konsisten   merealisasikan     Pancasila   sebagai dasar negara,   ideologi Negara dan pandangan   dunia   yang dapat membawa kemajuan   dan kebahagiaan seluruh   bangsa   Indonesia.     Kita   bersatu   membangun     bangsa   untuk merealisasikan     tatanan   kehidupan     masyarakat   yang rukun, damai,   adil dalam kemakmuran     dan makmur   dalam   keadilan.     Kita   Indonesia,   Kita Pancasila.

Upacara kemudian diakhiri dengan pembacaaan do'a oleh Drs. H. Hasan Basri, S.H. M.H., salah satu Hakim di PA Karawang.

*NewsGathering : M.Roi.D | Images : M.Roi.D